Selasa, 31 Januari 2012

Surat Cinta Untuk Ibu


Ibu, masih ingat terakhir kali kita bertemu?

Sekitar 3 bulan yang lalu ketika aku pulang ke rumah. Waktu itu ibu berdiri di sana. Dengan senyum yang khas. Tawa yang khas. Dahi yang sedikit berkeringat. Tapi itu tidak membuat aku undur untuk berlari dan mencium pipi. Memeluk tubuh. Ibu tidak terlalu kurus seperti ketika terakhir kali kita bertemu. Waktu itu ibu sedang menunggui adik. Dan ketika aku sampai terlambat, Ibu menunggu aku di depan pintu. Hanya supaya memastikan aku baik dan sampai dengan selamat.

Karena jarak yang memisahkan, kami biasanya hanya mengobrol di telepon. Ibu terkadang menelepon hanya untuk menanyakan aku sedang dimana dan bilang hati-hati di ranah orang. Aku lebih tidak penting lagi menelepon hanya untuk bertanya hari ini sedang memasak apa.

Ibu selalu berpikir aku masih anak kecil suka lupa bawa handuk ketika mandi. Padahal aku sudah dewasa dan sudah tahu apa itu jatuh cinta dan patah hati. Banyak keputusan salah yang pernah aku lakukan. Tapi Ibu tidak pernah ngejudge. Ibu selalu mendukung.

Aku suka sekali ketika ibu memanggilku dengan “Tole” dan aku suka sekali memanggil ibu dengan “Bu'e”. Hubungan kita seperti kekasih. Tapi tentu saja cinta ibu padaku lebih dari sekedar seorang kekasih. Karena ibu punya kekasih dan itu adalah ayah.

Tidak ada yang mencintaimu seperti seorang anak kecil, sampai mencintaimu seperti pria dewasa. Hanya ibu yang bisa melakukannya. Dan aku mencintai ibu seperti apa? aku tidak tahu. Yang aku tahu, aku punya ibu yang keren. Kelak anakku punya nenek yang keren.

Ibu sedang apa? sekarang aku tambah gembur.

Selasa, 24 Januari 2012

Tidak Dicintaimu


Karena aku sudah terlanjur mencintaimu, seperti rahim yang tak mungkin menelan lagi anaknya. Sekalipun laba-laba telah membangun sarangnya dalam hatimu, sesungguhnya aku tidak ingin keluar atau biarlah di dalamnya aku disekap! Dengan nafas yang terengah-engah, teriring isak yang tersandung-sandung di tenggorokan, inilah aku yang betapa ingin membangkitkanmu yang tergeletak. Mungkin ini garis terberat aku mencintaimu. Ada baiknya aku memohon ampun, mengakui kelemahan, menjunjung tinggi belas kasihan dan tak lupa berterima-kasih. Sayang, aku tidak hanya ingin sekadar ada, tetapi siap dan lagi bisa. Bila lengah mata melihat atau lelah pundak memikul, ketahuilah langkahku tetaplah engkau!

Aku ingin terlempar untuk membentur bola matamu, lalu terus menggelinding di atas tiap esokmu. Bagiku, wajah yang dipukul telak masih lebih ringan daripada tidak dipeluk kamu di saat-saat seperti ini. Karena tidak dicintaimu adalah sesuatu yang baru, yang membuatku merasa asing di antara segala hati yang membuka pintunya.

Di dalam tubuhku, di dalam hidupku, kaulah darahku, alasan degup jantungku! Kini aku merasa bahwa hatimu telah menelanku hidup-hidup. Apakah aku melantur? Tidak. Aku hanya takut menjadi bangkai di dalam hatimu. Itu saja.

Aku Ingin


Aku ingin lebih mengerti artinya hidup, ingin lebih paham nikmatnya mati dan ingin sempat membahagiakanmu.

Jumat, 20 Januari 2012

Apa Kau Suka?


Apa kau suka bila orang-orang menyebutmu jelek untukku menuduh mereka buta?

Semangat!


Apa boleh buat.. Keberuntunganmu tidak diperuntukkan di segala tempat, bukan? Tersenyumlah, Anak Manis! Ini waktu untukmu benar-benar merasakan nikmat sensasi suatu kegagalan. Nanti kelak di puncak mimpi, ada banyak yang kamu kenang.

Tetaplah percaya diri dan bukan menipu diri. Kamu tidak harus berkata, “aku pasti bisa!” Sesekali kamu boleh berseru dengan bangga, “aku tidak bisa!” Karena membuat bangga adalah perjuangan. Kamu perlu membanting tulang, bercucuran keringat atau mungkin menumpah darah. Begitulah hidup dan pernak-perniknya. Ada masa di mana sesaat sebelum keberhasilan, itu mungkin saat yang menegangkan.

Semangat!

Rabu, 18 Januari 2012

Kangen


Ya, bisa jadi aku kangen.

Kalau sudah begini, yang aku lakukan adalah menghayalkanmu. Menghayalkan setiap detail yang aku ingat tentang kamu. Lalu aku merasa kalau kangen itu seperti kumpulan cerita lalu yang dikumpulkan kembali di masa kini.

Aku sempat bertanya, kenapa kita tidak pernah kangen “masa depan.” Lalu aku berpikir bahwa kangen itu memang sengaja diciptakan, ketika kau ingin mengumpulkan kembali gambar-gambar kecil yang pernah kau alami untuk diingat.

Kangen itu hal remeh, yang akan membuatmu beryukur dalam-dalam kau memiliki seseorang. Lalu, apa hubungannya gerimis tipis pagi ini dengan rasa kangenku. Jawabannya, aku ini laki-laki yang mengagumi hal sederhana dan mungkin terlalu sentimentil saja.

Mungkin hanya sekedar mengingat warna jilbabmu, balutan baju, wangimu. Aku suka wangimu, itu yang membuat aku betah berlama-lama duduk begitu dekat denganmu. Karena wangi tubuhmu.

Aku norak. Mungkin. Tapi aku suka. Perasaan suka ini yang akhirnya membuat aku jujur kepada diri sendiri. Lalu menuliskannya di sini. Bukan hanya itu, yang bikin aku kangen adalah duduk lama-lama lalu bercerita tentang hal-hal bodoh..lalu tertawa kencang-kencang denganmu.

Ya, denganmu.

Kau dan aku, terbahak-terbahak. Itu perasaan yang paling membahagiakan. Aku adalah laki-laki yang tidak akan berhenti menertawai kebodohanku sendiri. Begitulah, dan aku harap kau tidak bosan. Bercerita dan bercerita, sampai mulutku sendiri capek.

Karena entahlah, mungkin karena aku sudah mulai merasa nyaman. Kau buat aku merasa begitu. Dan aku suka sekali perasaan nyaman itu. Kau juga harus mengetahui satu hal, ketika aku menulis ini, aku sedang banyak memikirkanmu akhir-akhir ini.

Aku memikirkan, mungkin suatu saat kita bisa bersama.

Ini semua karena kangen. Lalu kini, aku menyalahkan rasa kangen ini. Karena begitu kau tidak ada, aku mampu mengingat semua detail tentangmu. Detail yang membuat senyum kecil. Entahlah senyum kecil ini sampai kapan?

Aku, kangen.

Pelajaran Untuk Mengagumi


Adakah pelajaran mengenai cara tuk mengagumi? Terkadang pengagum mudah kecewa ketika ia sadar bahwa yang dikaguminya juga manusia.

Cinta untuk Satu Hati


“Banyak hati bisa mencintaiku, tapi aku tak bisa mencintai banyak hati.”

Renungan untuk Masa Lalu


Sebenarnya aku menghindari untuk berkata bahwa karena cinta, kita bisa bodoh. Tapi setelah kupikir-pikir, cinta yang berakhir adalah sebuah pelajaran. Maka seperti begitu adanya, jika kita tidak belajar dari itu, kita bodoh.

Apa untungnya dari meratap tiada akhir tentang masa yang telah berakhir?

Renungan Bagi Pencinta


Dengarlah yang baik, yang benar, yang manis, yang sedap didengar, yang membangun, yang menyampaikan kata-katanya dengan tulus. Dengarlah yang begitu.

Jika semuanya mendengar, tak semuanya memahami. Kelak kau akan tahu, cinta dapat memahami tanpa harus mendengar.

Belajar dari Kekecewaan


Mungkin ada kekecewaan yang muncul dari hal-hal yang tidak disangka sama sekali. Tetapi bukankah dari hal-hal semacam itu kau dapat bertumbuh lebih dewasa? Sebab dikecewakan orang lain adalah pelajaran, sedang mengecewakan diri sendiri tidaklah mengajarkan apa-apa.

Alur Cinta


Suka boleh jadi adalah awal. Rata-rata begitu. Awalnya suka, nggak lama mulai rindu, terus pelan-pelan agak cemburu, takut kehilangan, lalu, “aduh, aku jatuh cinta.” Sederhanya seperti itu. Tapi kalau kau tanya aku jatuh cinta itu apa dan bagaimana, kupikir setiap orang memiliki kekhasannya masing-masing dalam merasakan. Lebih sederhananya lagi begini..

Kalau kau suka warna merah, merah akan menjadi warna favoritmu dibanding warna yang lain. Tapi kalau kau cinta warna merah, merah akan menjadi warna satu-satunya di dunia ini.

Lengkapnya Sepi


Lama tidak dengar kabarmu, bagaimanakah kamu sekarang? Semoga kamu dijaganya baik, jangan sampai percuma melepas aku. Jauh dariku bukan berarti tanpa tertawa. Meski ia tidak selucu aku, janganlah jatuh air matamu. Meninggalkan aku sendiri di sini kan seharusnya bukan pilihan untuk bersedih sepanjang hidup. Semangatlah untuk membuat dirimu mencintainya!

Memang sesekali aku coba mencinta dengan mencium, mendobrak pintu hatiku dengan kecupan. Namun apa mau dikata, malah luka perasaan orang. Apa cinta yang meledak-ledak menghancurkan hati sendiri? Sebab setiap bunyi hantaman keras, kudengarnya bagai namamu.

Beberapa menyukaiku dengan lembutnya, hanya tak sedalam kamu mengenal aku. Kamu lebih dari masa lalu, seperti pahlawan yang tidak mungkin hanya karena ada luka kecil, dapat terlupakan perjuangannya. Jika ada sejuta mulut yang menyoraki aku berengsek, aku percaya kamu tetap memiliki suara sendiri. Itulah! Sesekali memang aku suka berkata bodoh, membencimu karena jauh. Sebab menyakitkan, kamu hadir untuk kuingat, seperti datang untuk berpamit.

Terkadang ini yang membuatku berharap cemas, di mana kiranya keseluruhanku dapat rubuh, sehingga dari atas panggung aku terjatuh, kemudian mendarat di pangkuanmu. Sekarang setelah semuanya ingin kumulai sendiri, tiap kepingku telah menjelma menjadi nyawa dan memberi hidup bagi tiap kata yang melengkapkan sepi setiap orang.

Selasa, 17 Januari 2012

Kabulkanlah


Kepada-Mu aku berdoa, kabulkanlah doa kekasihku, karena ia mendoakanku!

Satu Hal Tentang Cinta


Cinta itu keputusan. Tetapi jangan lupa, ada kata putus di keputusan. Itulah mengapa aku bilang, perasaan dan kesiapan adalah dua terpenting dalam hubungan, selain satu tertinggi. "Iman".

Pertanyaan Bodoh


Jujur atau dusta, keduanya dapat dikatakan dengan manis.
Ragu menggumpal di awan.
Hujan pertanyaan bodoh.

Senja


Sengaja garis-garis senja itu terus kupandangi lurus.
Sesaat waktu, terpingkal tuhanku. Garis indah itu tepat mendarat di mata indahmu
Kutiup helai-helai kecup, kuhela peluk kala hati meletup-letup
Biar lalu kepak-kepak rindu membelai lembut keningmu
Meski dilenting putar amarah waktu
Hanya senyumnya yang mampu merubah senja serona merah jambu

Nasehat Untuk Para Lelaki


Laki-laki yang tunduk pada ibunya, perempuan mana yang tak tunduk padanya.

Kapan?


Kapan kau datang lagi, membangunkanku tidur, mengingatkanku bahwa waktu itu berharga saat denganmu?

Kapan kau datang lagi, menjemputku pergi, membawaku ke tempat yang kau pikir kita bisa tenang di sana?

Kapan kau datang lagi, menemuiku yang tidak tahu bagaimana lagi jika tanpa kau?

Kapan kau datang lagi?

Kapan?

Simpleness


I don’t care about money, image and whatever. I am concerned with a simpleness, even weakness, and get people to accept it gladly.

live simple


Orang yang hidup sederhana, ia tidak merasa kurang. Ia memang tidak punya banyak, tapi ia sudah merasa cukup

Senin, 16 Januari 2012

Menunggu Hari Itu Tiba


Nanti akan ada saatnya, namaku & namamu tercetak di lembaran yang sama dan akan berbaris dengan kata kata "Yang Berbahagia"

Pelangi


Seperti pelangi setia menunggu hujan reda..
-Efek Rumah Kaca-

Minggu, 15 Januari 2012

Berdamai


Aku bodoh.

Bertemanlah dengan orang pintar!

Tetapi orang bijak memberi maaf.

Kuharap kita berdamai.

Menjadi Diri Sendiri


Menjadi diri sendiri bukan berarti tidak memahami orang lain. Terkadang ada sesuatu yang serupa dengan tekanan yang memudahkan aku untuk kembali menjadi diri sendiri. Bila ada seseorang yang menemukan dirinya pandai dan lihai berperan sebagai orang lain, itulah dirinya sendiri. Bila seseorang itu tidak menemukan dirinya pandai memerankan orang lain, maka janganlah mempermalukan diri sendiri!

Pernah aku katakan, di zaman ini manusia tidak hanya berkembang-biak, tetapi juga menularkan penyimpangan. Maka tentang bagaimana caranya menjadi diri sendiri, hey! Aku tidak ingin jadi manusia yang dibentuk oleh keadaan semata! Aku berpikir, mengenali diri sendiri dan mengembangkannya. Satu hal yang menurutku aneh tetapi benar.

"Menjadi diri sendiri adalah ketidakmampuanku jadi yang lain."

500 Days of Summer


day 95: love.

day 488: leave.

and we all call it: life.

(500) Days of Summer

Kekhawatiranku


Aku sendiri dan jauh darimu
Di sini dinantikanmu
Kau menuang airmatamu dan angin mengadu kepadaku
Kini aku seperti berada di satu ruang yang semakin lama semakin membisu

Mengecil
Menyempit

Aku dan dinding kian dekat
Kian rapat
Tubuhku terhimpit
Aku akan remuk dalam hitungan jari
Sementara satu pertanyaan mulai membengkak

"Di bahu siapa kau bersandar saat kau menangisiku?"

Sabtu, 14 Januari 2012

Mengenal Orang


Kebanyakan aku merasa mengenal seseorang dengan lebih dalam, itu setelah kusaksikan kemarahannya.


Kemungkinan


Kita hanyalah dua, dari apapun yang mungkin terjadi di dunia ini.

Surat Untuk Kekasih


Teruntukmu,

Atas segala masalah yang datang, seberapa berat hal-hal itu, sesungguhnya itu akan menegaskan banyak hal padamu, terutama tentang sebuah makna di balik aku tetap di sini. Oleh karenanya, jangan kamu merasa hina karena aku mencintaimu, atau aku bisa menjadi sedih dan menangisinya! Memang ada banyak yang lebih hebat daripada kamu, tapi lebih hebat bila aku tetap mencintaimu.

Percayalah! Biarkan aku menangis untuk tersenyum! Inipun karena cinta. Aku yakin, aku tidak menjadi bodoh karena itu. Tetaplah di sini, dan jangan menghukum dirimu karena kedukaanku! Aku tidak ingin bolos dari derita. Aku ingin benar-benar melewatinya dengan nilai yang memuaskan. Maka tidak akan kubiarkan siapapun mencuri kesedihanku dan menggantinya dengan kesia-siaan! Aku ingin memenangkanmu karena pernah meneteskan airmata. Seperti itu kesanggupanku. Demikian pula, aku tidak akan menyudahi cinta karena ketidakpuasaan sesaat. Aku akan menyimak hidup sampai kita benar-benar tiba di hari senang.

Memang, ada banyak yang bertahta daripada kedudukanmu, pula berharta daripada isi sakumu. Tetapi itu semua adalah yang aku kenal sebagai aneka dari ujian. Melatih jiwaku untuk dapat mengangkat keberuntungan. Kekasih, mempertahankanmu adalah caraku membanggakan anugerah Tuhan. Kamu hanya begitu kecil di mata dunia, yang terlalu jelas dilihat Tuhan, walau kusimpan di dalam hati.

Yellow


Beberapa saat yang lalu aku berada di kamar dengan perasaan campur aduk. Aku selalu percaya Kamarku itu adalah telinga Tuhan. TelingaNya bisa mendengar bahkan ketika kau diam. Entahlah, Tuhan itu begitu canggih.

Dengan perasaan campur aduk dan air mata di pelupuk. Aku mau dipeluk. Aku mau dinyanyikan sesuatu. Aku mau ada yang menyanyikan sesuatu di telingaku. Mungkin dengan begitu hatiku lebih tenang.

Tidak ada seorangpun. Aku didalam kamar seorang diri. Aku duduk di pojokan kamar memandang sambil lalu keluar. Hanya ada pohon-pohon bergoyang. Mereka seperti berusaha menghibur. Ada debu di kaca, hendak melucu.

Bibirku tidak bergerak.

Sampai akhirnya dari arah tape radio. Ada intro. Intro lagu ini. Tuhan betul-betul mengirimkan seseorang untuk bernyanyi kepadaku.

Chris Martin duduk di sebelahku. Jeansnya belel. Sepatunya agak kecoklatan. Memakai jaket kulit hitam. Mulutku menganga tidak percaya. Pelan-pelan air mataku jatuh. Masih tetap tidak percaya.

"D’you know. You know I love you so. You Know I love you so."

Chris terus bernyanyi.

“It’s true. Look how they shine for you. Look how they shine for you. Look how they shine for you.”

Tak ada bintang di langit Chris, hampir saja kalimat itu keluar dari mulutku. Ia berbisik lagi di telingaku.

“Look at the stars. Look how they shine for you. In everything you do.” Terngiang-ngiang terus memenuhi kamar.

Sejenak ada kelip bintang di matanya. Sinarnya begitu terang. Menembus hatiku yang sedang gelap. Terima kasih banyak Chris. Aku bahkan tak sempat mengucapkan itu.


Renungan Hati


Belum mengampuni sama seperti jatuh cinta. Dimana-mana ada dia dia dan dia lagi. Termasuk pas buka mata hari ini.

Kalau hati tak cukup melar untuk mencinta. Mending simpan lagi ke dalam kardus. Terus fungsi hati apa?

Ya, tak ada fungsi apa-apa. Biarkan saja hati di dalam kardus. Belajar melihat dan merasa dalam kegelapan.

Sesekali, hati perlu tinggal dalam kegelapan. Supaya ia tahu kondisi terang itu seperti apa. Dan dia akan memilih.

Memilih untuk terus di dalam gelap. Atau mencari terang.

Tapi kalau hatimu sedang betah di kardus, suka sama gelap. Ya, biarin saja. Hati itu cerdas, ia belajar.

Hati yang cerdas itu tak takut sama gelap. Hati yang cerdas itu tak takut bergaul dengan dingin.

Hati yang cerdas mencium luka dan mengampuni.

Hati yang cerdas meminum lukanya berlimpah-limpah. Menyicip darahnya sendiri. Membalutnya teratur.

Hati yang cerdas tidak perlu buru-buru menjadi sembuh. Karena ia menghargai proses.

Aku Suka Hujan


Kau tahu kan aku ini seseorang yang tergila-gila pada hujan? hujan adalah saat untukku memungut setiap kata pada tetesnya.

Jumat, 13 Januari 2012

Kejujuranku


Dengan sedikit kepura-puraan, aku bisa membuatmu tersenyum. Dengan bersandiwara, aku bisa membuatmu percaya. Tetapi tidak dengan itu aku ingin dicinta. Rasa kagum ada syaratnya, tetapi cinta memiliki hukum sendiri. Aku akan mengakui bahwa inilah aku yang sesungguhnya, aku tidak ada apa-apanya dibanding sosok aku yang selama ini kau kenal.

Mungkin banyak yang berkata bahwa aku bukan orang yang tepat untukmu. Mungkin mereka benar. Aku hanya tidak ingin membenarkan kelemahanku. Namun kau boleh mendengar aku bicara dengan jujur, sebab karena aku mencintaimu, aku sanggup mengatakan hal ini. Aku tidak ingin menyakitimu, bahkan aku tidak sanggup melakukannya.

Aku mencintaimu, entah dari mana aku mendapat kekuatan itu, tetapi demi kamu aku akan berjuang melawan segala keinginanku. Aku tahu ini hal yang tidak mudah untuk membuatmu yakin, terlebih mereka. Ada berbagai noda melekat di diriku, kau boleh melihatnya.

Sekarang siapa yang sangka kau ada di hati ini, membasuhku dengan ketulusan? Aku tidak mengatakan aku telah sepenuhnya bersih. Namun aku percaya bila aku yang dengan kamu akan mampu berjalan di arah yang benar dan menjadi pribadi yang lebih baik. Hanya di matamu aku dapat melihat keyakinan, melihat diriku yang sebenarnya, yang tidak ditutup-tutupi, yang tidak disembunyikan.

Inilah aku, yang karena kehadiranmu aku patut mengucap syukur.

Jangan Mendekat Sayang!


Kupelawa lara jauh-jauh dari hatimu dapat menjangkaunya. Biar rindu hanya seputar kau tahu aku aman di sini, aku baik-baik saja. Berat bagiku membolehkanmu tahu bahwasanya ku sedang susah.

Jangan mendekat!

Di sini kacau, Sayang.

Kacau.

Awan tidak lagi ada di langit

pasir tidak lagi ada di laut.

Nganga Terindah


Ada sinar yang melesat cepat dan melindas bola mataku. Untuk matamu dari mataku, biarlah kamu berbaring dan tidak berbicara saat ciuman. Lidahku melangkahi dua bibirnya dan mengetuk lembut mulut manismu. Sungguh, aku menggilai hal ini, kaulah nganga terindah yang pernah aku rasakan!

Dear My Future


Dahulu

Aku terbang, terhempas indah di tengah awan-awan yang gendut. Seru, memacu dan menyenangkan. Sampai saat aku tersadar setelah kepalaku membentur bintang, kulihat punggungku tak ada sayap. Aku turun dengan cara jatuh seperti hujan. Sakit.

Kini

Aku berjalan. Maju ataupun mundur, anggun ataupun pincang, yang penting aku berjalan. Asalkan aku menginjak tanah, ada jejak yang aku tinggalkan, ada puncak yang aku impikan, aku tetap terus berjalan. Nikmat.

Memintamu


Secara tidak sadar kita melangkah. Diam-diam aku meminta kamu. Itu adalah permintaan yang aku lakukan secara sadar. Mungkin karena aku yang memang tidak bisa move on. Atau memang kita diciptakan untuk bersama. Ya, sesederhana itu saja.

Suatu hari aku pulang dengan sebuah pernyataan besar di kepala.

"Setiap orang akan sampai di masa, berhenti mengandalkan kekuatan sendiri. Dan menyerah kepada kekuatan yang lebih besar darinya."

Satu hal yang perlu aku lakukan adalah menyerah. Menerima kekalahanku dan memintamu dalam diam. Memintamu dalam setiap kelelahanku. Memintamu dalam setiap air mata yang meleleh. Memintamu dalam setiap kekosongan. Memintamu dalam setiap keberadaan.

Memintamu.

Terserah saat ini kamu tidak mendengarku. Atau kamu pura-pura buta tidak melihatku. Aku akan terus memintamu.

Memintamu sampai kamu mau.

Untuk Kita yang Percaya Cinta


Untuk kita yang percaya bahwa cinta adalah ada, bahwa memaafkan tidak seberat memikul dendam.

Untuk kita yang percaya bahwa cinta adalah ada, bahwa kita juga percaya bahwa ada rasa saling menghormati kepercayaan di dalam cinta.

Untuk kita yang percaya bahwa cinta adalah ada, senyum dalam derita adalah kekuatan yang menguatkan.

Untuk kita yang percaya bahwa cinta adalah ada dan untuk Tuhan yang membuat cinta menjadi ada, mari kita bersulang di dalam doa!

Untuk kita yang percaya bahwa cinta adalah ada, terkadang kita menyalahgunakan keberadaannya.

Untuk kita yang percaya bahwa cinta adalah ada sedari awal kita memulai, kita hanya perlu saling meyakinkannya di tiap hari.

Kamis, 12 Januari 2012

KULIAH

Pas mau semester baru:


-Setelah Minggu pertama:


-Setelah Minggu kedua:


-Sebelum UTS:


-Selama UTS:


-Setelah UTS:


-Sebelum UAS:


-Pas liat jadwal UAS:


via : yeahmahasiswa.com

Aku Kaca yang Pecah


Bila cinta seperti batu, aku hanyalah kaca yang pecah dan kau tangan yang bersembunyi.

Dekat Denganku


Mataku berbicara, mengungkap sebuah pinta, “Berdirilah di sampingku! Atau duduklah di sebelahku! Suatu hari saat ku jauh, ingatlah bahwa kau pernah sedekat ini!”