Senin, 07 November 2011

Rinduku Lelah


Ada rindu yang membentang jauh antara hatiku dan hatimu
Bagaikan jutaan cahaya yang harus aku tempuh agar kau tahu rinduku
Ah.. andai kau yang cantik mau sedikit melirik
lalu kau sambut rinduku bagai kan pelukan sahabat lama
atau bagai kecupan ibu untuk anaknya yang lama dirantau
Hatiku dirajam rindu tak berkesudahan. Aku mati kelelahan

Minggu, 06 November 2011

Untuk Hatiku


untuk hatiku
aku tau kau merapuh
tapi bisa sebentar saja kau kuat untuk membopongku ketempat teduh

untuk hatiku
aku tahu kau merana
maka izinkan aku mengatakan kata mesra

untuk hatiku
kini kau sedang putus asa
maka ijinkan aku menguatkan asa

aku tahu kau butuh peluk
kau butuh di kecup

Semua Hanya Titipan


Pernahkah kau menginginkan seseorang tapi tidak ingin memilikinya?

Bisa jadi dia adalah orang yang begitu membuatmu rindu. Kau ingin dia ada untuk malam-malammu, tapi hanya sampai disitu. Kau tidak menginginkannya tinggal lama-lama.

Ibarat pintu hati : bahkan kau tidak memperbolehkan dia masuk. Menjadi milikmu. Sampai di sini, ada satu kebingungan yang muncul : baikkah jika cinta dimiliki? Atau siapa yang berhak untuk memiliki cinta. Bukankah cinta itu menjadi hak semua orang untuk merasa, bukan untuk memiliknya.

Bukankah cinta itu menjadi hak semua orang untuk merasa, bukan untuk memiliknya.

Karena selebihnya cinta terbang bebas. Dan akan mampir pada hati, siapapun sesuka hatinya. Cinta datang karena ia sendiri menginginkannya. Bukan keinginan hati.

Jadi hati tidak berhak untuk memilikinya.

Sama halnya ketika, kau mungkin menginginkan seseorang. Tapi tidak untuk memilikinya. Bukan karena kau tidak berhak, hanya saja di dunia ini tidak ada siapapun yang bisa memiliki siapapun, melainkan hanya titipan.